Bismillahirrahmanirrahim..
Lailahaillallah Muhammad Rasulullah..

Allahumma salli ala muhammad wa ala aali muhammad..



Info-info Terbaru.

Jangan lupa pi blog ni ye…
(
nak copy ape dalam blog ni.. copy je ye...Tak Perlu Minta Izin...^_^)
2) keindahan-cinta-darimu
3) kejujuran-dariku
4) home
5)wanita-sekarang
6) panas-malam-pertamaku

Ahad, 20 April 2014

khalifah, Umar bin Khattab

Sebagai seorang khalifah, Umar bin Khattab terkenal tegas dan adil. Selain itu, dia merupakan orang yang sangat takut jabatannya membuatnya lupa akan amanah untuk menyejahterakan umat.

Namun demikian, sebagai seorang manusia, Umar terkadang memiliki kealpaan. Meskipun dia telah berusaha membuat setiap rakyatnya sejahtera, terkadang kebijakannya tidak dirasakan oleh sebagian rakyat yang lain.

Tetapi, jika Umar mengetahui masih ada rakyatnya yang menderita, dia akan segera memberikan bantuan. Hal itu dilakukannya semata-mata takut akan siksa yang diterimanya kelak di Hari Pembalasan.

Pernah suatu ketika, saat Umar sedang dalam perjalanan pulang dari Syam menuju Madinah, dia bertemu dengan seorang wanita tua. Si wanita tua itu tengah beristirahat di gubuknya.

Umar kemudian menghampiri si wanita tua itu dan bertanya, "Bagaimana menurutmu pemerintahan yang dijalankan Umar?"n

Si wanita tua itu menjawab, "Aku berharap Allah tidak membalasnya dengan kebaikan."

Umar kemudian penasaran dengan jawaban si wanita tua. "Mengapa begitu?" tanya Umar.

"Aku tidak mendapatkan satu dinar atau satu dirham pun selama dia menjabat sebagai Khalifah," kata si wanita tua.

Mendengar jawaban itu, Umar kemudian menangis. Dia kemudian berkata, "Hai Umar! semua orang lebih pintar darimu hingga nenek-nenek ini sekalipun. Hai hamba Allah! kalian banyak merasakan kezaliman Umar, sedangkan aku selalu berharap dia diberi rahmat oleh Allah dari api neraka?"

Wanita tua itu berkata, "Jangan berkata seperti itu, semoga Allah memberikan rahmatNya, juga kepadamu."

"Aku tidak ingin membuatmu bersedih dan aku akan membeli dua puluh dinar kezhalimannya kepadamu," kata Umar.

Dalam keadaan sedih, tiba-tiba Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud datang menghampiri Umar dan mengucapkan salam, "Assalamu alaikum, hai Amirul Mukminin."

Si wanita tua itu kemudian kebingungan dan meletakkan tangganya di atas kepalanya. "Alangkah malunya aku, telah berani menghina Amirul Mukminin langsung di hadapannya," kata dia.

"Tidak apa-apa, semoga Allah merahmatimu," kata Umar.

Umar kemudian menyobek sebagian bajunya dan menuliskan sesuatu. "Bismillahirrohmanirrahim, dengan ini Umar membeli kezalimannya dari seorang wanita tua sejak dia menjadi Khalifah hingga saat ini dengan dua puluh lima dinar. Jika wanita tua ini menuntut di hadapan Allah, maka Umar telah berlepas diri. Disaksikan oleh Ali dan Mas'ud," demikian isi tulisan Umar.

Umar kemudian memberikan potongan kain yang telah ditulisi itu kepada anaknya. Dia kemudian berpesan, "Jika kelak aku meninggal, maka sertakan kain ini di kafanku untuk dibawa ke hadirat Tuhanku nanti."

Wallahu'alam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

mcd

mcd