Bismillahirrahmanirrahim..
Lailahaillallah Muhammad Rasulullah..

Allahumma salli ala muhammad wa ala aali muhammad..



Info-info Terbaru.

Jangan lupa pi blog ni ye…
(
nak copy ape dalam blog ni.. copy je ye...Tak Perlu Minta Izin...^_^)
2) keindahan-cinta-darimu
3) kejujuran-dariku
4) home
5)wanita-sekarang
6) panas-malam-pertamaku

Rabu, 4 April 2012

Pernahkah anda memakan bangkai manusia ?


“Pernahkah anda memakan bangkai manusia ?”

Pertanyaan diatas tentu sangat sensitif di telinga kaum muslim. Sebab kita semua tahu bahwa bangkai, darah dan daging babi serta hewan yang disembelih tidak menyebut asma Allah jelas jelas diharamkan oleh Allah dalam kitab suci Al Qur an. Tetapi tahukah kita bahwa ada satu amalan lidah yang apabila kita melakukannya dalam pandangan Allah swt sama saja dengan memakan bangkai manusia.

Perbuatan tersebut adalah Menggunjing atau dalam haditsnya Rasul saw menyebutnya sebagai Ghibah. Ghibah bukan hanya perbuatan yang membuang waktu secara sia sia tapi juga mendatangkan keburukan dan menghilangkan pahala bagi pelakunya.

Syarat terjadinya Ghibah ada tiga, yang apabila semuanya terkumpul maka pelakunya telah melakukan perbuatan tercela tersebut.

1. Yang dibicarakan adalah keburukan / kekurangan orang lain dari sisi nasab, badan, tabiat, rumah tinggal sampai pada agama. keburukan / kekurangan dari badan misalnya berkulit hitam, kurus, pendek. sedangkan keburukan dari sisi agama seperti pembohong, fasik dsb.

2. Orang yang dibicarakan tidak suka bila mendengar keburukan / kekurarangannya dibicarakan.

3. Fakta. Syarat terakhir inilah yang sering membuat manusia terjebak dalam perbuatan Ghibah dengan dalih, “Yang saya katakan ini adalah fakta !”.

Ghibah tidak terbatas pada lisan saja namun juga bisa terjadi dengan isyarat seperti kerdipan mata, gerakan tangan, cibiran bibir dan sebagainya. Sebab intinya adalah memberitahukan kekurangan seseorang kepada orang lain. Semisal dengan ini adalah gerakan memperagakan orang lain seperti menirukan cara jalan seseorang, cara berbicaranya dan lain-lain. Bahkan yang demikian ini lebih parah daripada ghibah, karena di samping mengandung unsur memberitahu kekurangan orang, juga mengandung tujuan mengejek atau meremehkan.

Ghibah juga bisa terjadi lewat tulisan, karena tulisan pada hakekatnya adalah lisan kedua. Inilah yang terjadi disebagian besar media massa. dimana aib seseorang dibuka dan diperbincangkan.

Dalam surat Al Hujurat ayat 12 Allah berfirman, “……dan janganlah kalian menggunjing satu sama lain, adakah seorang diantara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Peringatan untuk tidak melakukan perbuatan Ghibah, Allah lanjutkan dengan perintah bertaqwa artinya bila kita meninggalkan perbuatan Ghibah maka kita telah meniti salah satu jalan menuju taqwa. Ingat ! salah satu tujuan puasa Ramadhan yang kita lakukan adalah dalam rangka menuju predikat taqwa. Dari sini kita bisa memahami sabda Rasul saw, “Puasa bukanlah (meninggalkan) dari makan dan minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan keji dan sia sia.” {Dari Abu Hurairah, riwayat Ibnu Khuzamah, Al Hakim dengan sanad Shahih}

Kemudian di penghujung ayat 12 surat Al Hujurat tersebut Allah menegaskan bahwa Dia Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Artinya bagi kita yang pernah atau masih melakukan perbuatan Ghibah, Allah tetap membuka pintu taubat sepanjang kita mau berhenti, menyesali dan bertaubat dari perbuatan Ghibah.

Mari di bulan yang mulia ini selain kita memaksimalkan hari dengan amal amal yang dicintai Allah seperti Tilawah Qur an, Shalat Tarawih. berinfaq, memberi makan untuk berbuka puasa. Kita hindarkan diri kita dari amal amal yang dibenci Allah seperti Ghibah / menggunjing agar langkah kita menuju predikat taqwa dipermudah oleh Allah swt.

Ya Latif....aku berlindung padaMu dari kejelekan amalku, dari rusaknya pahalaku, dari buruknya sifatku dan dari celakanya amal Ramadhanku....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

mcd

mcd